Wisata Bahari Mentawai |
Kepulauan Mentawai secara geografis berada di Samudera Hinda sehingga perairan dikepulauan ini mempunyai sistem arus dan karakteristik massa air yang sangat dipengaruhi oleh sistem yang berkembangan di Samudera Hindia. Rataan pantainya umumnya sempit dan memiliki pantai yang curam dan dalam baik di sisi Samudera Hindia maupun pada sisi yang menghadap daratan Sumatera.
Didasar perairan Mentawai, terumbu karang melingkari kaki-kami pulau yang terendam laut. Dalam setiap inchi terumbu yang ada merupakan hasil tangan alam dalam memperindah Mentawai. Sabuk terumbu karang di empat pulau besar : Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan, serta 323 pulau kecil tergelar seluas 21.220,62 hektar. Terumbu yang teramat luas untuk Provinsi Sumatera Barat itu, menopang beraneka kehidupan laut. Ikan karang, kima, udang, nudibranch. bersama dengan ratusan makhluk hidup lainnya membentuk taman laut nan permai.
Keindahan alam laut dan daratan Mentawai dihubungkan oleh kawasan pesisir tropis nan permai, pantai berpasir putih, ribuan nyiur dan himpunan bakau diperairan yang tenang. Di antara lempitan-lempitan teluknya ombak laut yang didorong angin dari Samudera Hindia bergulung-gulung.
Dengan keunikan tersebut Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (Coral Reef Rehabilitation and Management Program/COREMAP) yang berbasiskan masyarakat oleh pemerintah pusat dan daerah dilakukan di wilayah Mentawi Dukunganpun datang dari para peneliti, lembaga swadaya masyarakat dan pihak donor.
Program tersebut tentu sangat selaras dengan kondisi dan struktur masyarakat yang sebagian besar tinggal di wilayah pesisir. Dengan demikian, mereka sangat bergantung pada kekayaan laut dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan perilaku dan cara pandang mereka terhadap pengelolaan laut yang lestari sangat memperngaruhi pengelolaan laut dimasa datang.
Program COREMAP II yang telah dilakasanakan pun dapat menjadi pondasi bagi kegian sektor lain, misalnya pariwisata. Penetapan kawasan laut daerah telah memberikan pemahaman kepada semua pihak bahwa pengelolaan sumber daya laut tidak dapat dilakukan secara terpisah. Setiap pihak dapat memanfaatkan pembagian ruang demi kemakmuran masyarakat sekitar